EKSPLORASI LAMPUNG : POTENSI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR DI DESA PANDANSURAT, KECAMATAN SUKOHARJO, KABUPATEN PRINGSEWU, PROVINSI LAMPUNG
EKSPLORASI
LAMPUNG
POTENSI
PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR DI DESA PANDANSURAT, KECAMATAN SUKOHARJO,
KABUPATEN PRINGSEWU, PROVINSI LAMPUNG
Pandansurat - Desa yang
bertempat di Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung dengan batas
daerah sebelah Utara berbatasan dengan Desa Purwodadi, Selatan dan Timur
berbatasan dengan Desa Pandansari dan Barat berbatasan dengan Desa Sukoharjo
III. Desa yang berkoordinat antara -5.286176, 104.985841 hingga -5.286081,
105.012379 ini memiliki berbagai macam komoditas pertanian yang sangat
prospektif diantaranya adalah komoditas kopra(kelapa), kakao, dan padi. Selain
itu, di era sekarang ini yang menjadi permasalahan di bidang pangan adalah
permintaan di sector perikanan yang belum mencukupi kebutuhan pasar seperti
permintaan ikan lele oleh konsumen. Ikan lele merupakan salah satu ikan air
tawar yang memiliki beberapa keunggulan seperti dapat dipelihara di berbagai
jenis wadah dan lingkungan perairan, dappat dipelihara pada air yang minim,
relative tahan terhadap penyakit, dan memiliki masa panen yang relative singkat
(Kordi 2010). Oleh sebab itu, penulis menggagas salah satu potensi paling
prospektif yang dapat dijadikan acuan atau pertimbangan dalam mengatasi masalah
tersebut sekaligus membangun tingkat perekonomian di Desa Pandansurat serta
menjadikan gagasan penulias sebagai saah satu ide atau prospek dalam memulai
bisnis atau usaha.
Gagasan atau temuan ide yang ingin penulis
sampaikan adalah adanya potensi besar pembangunan berkelanjutan sector budidaya
di titik koordinat -5.293951, 105.003020. Wilayah koordinat ini merupakan waduk
buatan yang sebelumnya adalah rawa dengan tanaman bamboo yang kurang
dimanfaatkan oleh warga sekitar tentu saja vegatasi atau struktur tanah yang
terdapat di waduk ini adalah tanah berlumpur sawah. Berdasarkan teori waduk merupakan
bagian dari perairan umum yang dibuat oleh manusia melalui pebendungan aliran
(Hidonis 2014). Waduk ini memiliki ukuran volume kurang lebih 4 000 m3
dengan vegetasi di sekitar waduk adalah area perkebunan karet, jagung, dan area
persawahan. Waduk ini dibangun berdasarkan sumber APBD Kabupaten Pringsewu,
Provinsi Lampung pada tahun 2014. Menurut salah satu keterangan warga sekitar
waduk, tempat ini sama sekali belum dimanfaatkan secara optimal dalam pemenuhan
kebutuhan sehari-hari oleh masyarakat sekitar waduk. Kurang lebih waduk ini
hanya dimanfaatkan sebagai sarana pengairan pemenuhan kebutuhan air komoditas
perkebunan dan area persawahan. Sedangkan kebutuhan seperti mencuci, sumber
kebutuhan dapur dan kebutuhan primer lainnya sama sekali tidak dimanfaatkan
dari waduk ini.
Berdasarkan
hal tersebut, penulis dapat memberi kesimpulan yang menurut penulis adalah
suatu potensi bahwa waduk yang terdapat di Desa Pandansurat sangat prospektif
dalam pengembangan sector budidaya ikan terutama ikan lele sebagai salah satu
komoditas yang prospektif bagi pengembangan awal. Tentu perlu penelitian lebih
lanjut mengenai bagaimana daya dukung iklim atau kondisi temporal, struktur
tanah dan kondisi social di kawasan waduk tersebut mengingat pengembangan
pembangunan perikanan yang berkelanjutan haruslah memiliki cara pandang yang
komprehensif.
DAFTAR
PUSTAKA
Hadonis
K. 2014. Model pengelolaan waduk berbasis sistem keramba jaring apung
multispesies (studi kasus Waduk Cirata) [Tesis]. Bogor(ID) : Sekolah
Pascasarjana IPB.
Kordi
M. 2010. Budidaya Ikan Lele di Kolam
Terpal. Yogyakarta(ID) : Lily Publisher.
Komentar
Posting Komentar